Tuesday, April 26, 2016

Tes Urine PNS & Non-PNS di Kantor Kecamatan Larangan Cileduk Tangerang



Foto: dok.liputan6.com
Dalam rangka memerangi narkoba di Indonesia yang sudah dalam kondisi Darurat Narkoba, Pemerintah Kota Tangerang, Provinsi Banten, khususnya Kecamatan Larangan, meminta Mabes Polri dalam hal ini Sespimma Polri, melakukan deteksi dini narkoba melalui tes urin bagi para pegawai negeri dan non pegawai negeri sipilnya.

Berdasarkan fakta dan data prevalensi penyalahguna narkoba per provinsi hasil penelitian BNN, Provinsi Banten masih menempati urutan ke-22 dengan jumlah penyalahguna narkoba sebanyak 155.693 orang dari 8,9juta total populasi penduduknya pada tahun 2015.

Oleh karena itu, program deteksi dini narkoba melalui tes urin yang terselenggara atas kerjasama Pemerintah Kota Tangerang di Kecamatan Larangan dan Mabes Polri (Sespimma Polri) ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyalahgunaan narkoba di kalangan pegawainya, baik yang sudah berstatus pegawai negeri sipil maupun yang non pegawai negeri sipil. Kegiatan ini penting diadakan bagi aparatur pemerintah yang seyogyanya bebas dari segala bentuk penyalahgunaan narkoba.

Foto: dok.liputan6.com

Pelaksanaan tes urin yang berlangsung pada hari Senin, 25 April 2016, pukul 09.00 pagi di Kantor Kecamatan Larangan ini dilakukan oleh 17 orang petugas dari Rumah Sakit Bhayangkara (RSB) Sespimma Polri melalui Unit Narkoba Diviacita RSB Sespimma Polri.

Kepala Pelaksana Harian Unit Narkoba Diviacita RSB Sespimma Polri, Rahardjo Zaini menjelaskan, “Petugas kami akan siap mengarahkan, mendampingi, dan memeriksa masing-masing tabung urin yang diserahkan oleh para peserta kepada petugas yang bertanggung jawab. Pokoknya, mulai dari pendaftaran atau pengisian formulir data pribadi, penyerahan tabung urin, sampai pemeriksaan dan hasil akhirnya, petugas kami siap menyukseskan kegiatan ini.”


Sementara itu, Sekretaris Camat Larangan, Bapak Sumardi mengatakan bahwa untuk kedepannya, program deteksi dini ini akan menjadi agenda rutin bagi Kecamatan Larangan dan lainnya di wilayah Kota Tangerang. (Sumber: Berita Pers/25/04/2016)

Saturday, April 23, 2016

Defensive Driving for Pertamina's Aviation Refueller, Jakarta

Truk Pertamina Aviation Refueller
Foto: dok.defensiveid

Mengendarai kendaraan berbadan besar dan beroda banyak, misalnya bus, truk tangki, truk trailer, truk gandeng, dan sejenisnya tak seperti mengendarai kendaraan biasa, seperti mobil pribadi jenis sedan atau minibus. Butuh keterampilan khusus untuk mengemudikan kendaraan-kendaraan besar tersebut.

Para pengemudi kendaraan berbadan besar dan beroda banyak itu tak hanya harus mengemudikan dengan baik, tapi juga harus dengan aman. Aman untuk diri sendiri, kendaraan, orang lain, dan lingkungan sekitarnya.

Tahukah Anda ternyata profesi pengemudi truk itu merupakan salah satu dari 10 pekerjaan paling berbahaya di dunia. Ya, mengemudi itu bukan cuma sekadar profesi, tapi butuh keterampilan khusus yang harus dipelajari.

Untuk itu, para Operator RDT Pertamina’s Aviation Refueller wajib mengikuti training keselamatan berkendara yang diselenggarakan oleh PT Pertamina Indonesia. 

Bergaya dengan Operator RDT Pertamina's Aviation Refueller
Foto: dok. kentangbunder
Program Defensive Driving Training untuk para karyawan Pertamina Aviation tersebut dilakasanakan dalam beberapa batch, mulai dari bulan Maret 2016. 

Di setiap batch training Defensive Driving Training yang berlangsung selama 3 hari di Halim Perdanakusuma, Jakarta, salah satu Senior Instruktur Defensive Indonesia, Haniz Hidayat memberikan materi ajar, seperti cara berkendara yang aman, mengetahui titik blind spot, mengetahui cara manuver truk yang baik, serta tips mengecek kendaraan sebelum dinyalakan dan dijalankan (pre-trip inspection).

Harapannya sih, semoga setelah mengikuti training itu, para pengemudi kendaraan berbadan besar dan beroda banyak itu memahami dan sedapat mungkin dipraktekkan  sebagaimana mestinya ketika bertugas.

Keep the drive safe ya, Bapak-Bapak...!


Friday, April 22, 2016

Remaja Kurang Kegiatan Bisa Jadi Pemakai Narkoba

Berita ini telah diterbitkan oleh detik.com
Haniz Hidayat menerangkan materi penyuluhan penyalahgunaan narkoba
dok. kentangbunder
Detik.com Penggunaan narkoba pada remajadan pelajar semakin meresahkan. Data yang dimiliki Badan Narkotika Nasional (BNN) bahkan mengatakan bahwa 22 persen pengguna penyalahgunaan narkoba adalah pelajar usia remaja.
Konselor senior penyalahgunaan narkoba di RS Bhayangkara Sespimma Polri, Haniz Hidayat, mengatakan bahwa salah satu tipe remaja yang rentan menggunakan narkoba adalah remaja yang apa adanya, dan cepat puas dengan keadaannya. “Salah satu remaja yang rentan menggunakan narkoba itu tipe remaja yang apa adanya. Jadi dia itu tipe yang cepat puas sama keadaan. Senangnya berkhayal dan berimajinasi,” tutur Haniz pada acara Akal Sehat, Hidup Sehat di Ruang Serbaguna RW 03, Kelurahan Palmerah, Jakarta Barat. 

Menurut Haniz yang sudah berpengalaman selama 13 tahun menjadi pendamping pasien rehabilitasi narokoba, remaja senang berkhayal dan berimajinasi rentan menjadi pemakai karena sedikitnya kegiatan yang mereka lakukan. Otomatis, risiko mereka untuk mendapat pengaruh buruk dari teman sepergaulan pun semakin besar. “Jadi pulang sekolah kan nongkrong sama teman-temannya. Diajak main ayo, diajak ke sini ayo, lama-lama nanti diajak pakai narkoba ayo juga,” lanjutnya.

Menanggapai hal itu, Bulir Padi Foundation sebagai salah satu yayasan yang sering berkecimpung dalam dunia pendidikan anak-anak kurang mampu pun menggelar workshop bertema Akal Sehat, Hidup Sehat. Tia Sutresna, direktur program dan kegiatan Yayasan Bulir Padi mengatakan bahwa workshop ini dilakukan agar pelajar usia remaja menyadari betapa bahayanya narkoba untuk tubuh dan masa depan.

Kelas Inspirasi Saya, Komunitas Anonim

Beberapa tahun lalu, iseng-iseng saya tertarik ikut kegiatan yang judulnya KELAS INSPIRASI yang dipelopori oleh komunitas Indonesia Mengajar. Banyak banget pengalaman dan teman baru yang saya dapat dari kegiatan ini.

Alhamdulillah, saya dapat anggota kelompok yang begitu ramah, peduli, dan udah pasti baik-baik semuaaaa! Nggak cuma asyik diajak ngobrol ngalor ngidul, mereka juga asyik diajak berdiskusi hal-hal yang cukup 'serius'.

Ini dia teman-teman baru saya di Kelas Inspirasi.
Akhirnya kita menamakan komunitas ini "Komunitas Anonim"
dok - kentangbunder
Daaan.. yang lebih oke lagi, kelompok ini nggak berhenti komunikasi dan berkontak ria, lho! Meski sudah nggak bareng-bareng lagi, kita masih tetap kompak dan ngobrol (via grup WA) dan kadang ketemuan melepas kangenlah.

Daaan.. gara-gara ikutan kegiatan ini, saya berhasil mempertemukan mereka yang masih single dengan yang masih single, alias ngejodohin temen sendiri. Moga aja, jodoh beneran, sampai ke jenjang pernikahan yaaa.. amin!

Mereka tetep asyik dan selalu berkontak
dok. kentangbunder

Ya, mereka adalah salah satu dari sekian banyak orang yang selalu menginspirasi saya.
Tabik!