Saturday, March 14, 2015

Berhenti Merokok, Bisakah?

Kalau membaca fakta dan artikel-artikel kesehatan tentang merokok memang menakutkan. Gara-gara itu, keinginan dan kemauan untuk berhenti merokok semakin besar. Coba deh baca beberapa kutipan yang sempat saya baca berikut ini. 

Menurut sumber dari Departemen Kesehatan RI, sekitar 68,8% perokok mengakui mereka mulai merokok sebelum umur 19 tahun. Dan pada tahun 1995, lebih dari 6 dari 10 pria itu merokok. Dan hanya sedikit yang tercatat wanita yang merokok. Hmm.. tapi kenapa sekarang saya malah lebih sering melihat wanita merokok di resto atau cafe-cafe tempat hang out, ya? 

Lepas dari itu, yang jelas dari fakta yang ada, jumlah pria perokok meningkat cepat setelah umur 10 sampai 14 tahun. Dan angka itu ternyata dari tahun ke tahun semakin meningkat! Meski saya tahu fakta-fakta itu, tetap saja hari demi hari rokok tak pernah berhenti saya beli. Hadeeuh.. 

Sampai suatu hari, saya diminta untuk memberikan penyuluhan tentang bahaya merokok kepada para pemuda dan remaja di sebuah tempat. Saat itu, saya merasa agak gamang. Bukan karena tak punya materi penyuluhan atau gugup berbicara untuk umum, tapi lebih karena merasa bersalah sebab saya masih merokok.

Bagaimana, ya? Bisakah saya berhenti merokok saat ini juga? Kalau tidak sekarang, kapan lagi? Sementara saya sadar, usia semakin bertambah, kesehatan pun juga semakin harus dijaga, kan? 

Menurut materi tentang bahaya merokok yang saya punya, zat nikotin yang ada di dalam daun tembakau (bahan dasar rokok) adalah tipe zat adiktif kuat yang bisa membuat seseorang jadi ketergantungan. Lagipula, di Indonesia harga sebungkus rokok bisa dibilang masih relatif terjangkau ketimbang harga rokok di luar negeri. 

Selain itu, banyak orang yang tak bisa tahan untuk mengatasi efek berhenti merokok, seperti sakit kepala, gelisah, cepat cemas, mudah tersinggung, dan depresi. Ya, itulah makanya banyak orang sulit bahkan tidak berhasil untuk berhenti merokok. Ah, tapi saya yakin, pasti ada cara efektif untuk berhenti atau paling tidak mengurangi frekuensi saya merokok. 

Saya sempat membaca beberapa cerita perokok aktif yang berhasil berhenti dari kebiasaan merokoknya yang dishare di blognya. Menurut mereka, untuk mengurangi dan akhirnya bisa berhenti merokok sebaiknya: 

1. Miliki alasan kuat yang benar-benar membuat kita berhenti dari kebiasaan merokok. Lalu yakinilah. 

2. Hindari berhenti langsung karena di mana-mana semua butuh proses. Nggak ada cara cepat atau instan berhenti merokok. Asal tahu saja, ya. 95% orang yang berusaha berhenti meroko secara alami (tanpa terapi & pengobatan) akan kembali merokok lagi. Kurangi saja sedikit demi sedikit. Kalau keinginan merokok muncul, ingat saja alasan dan niat kita berhenti merokok. 

3. Beri tahu kepada teman, keluarga, sahabat, kerabat, dan orang di sekitar kalau kita sudah mulai mengurangi rokok atau berhenti merokok. Mintalah dukungan dan semangat dari mereka untuk niat kita ini.

4. Mengatur pola makan dan rutin berolahraga untuk mengisi waktu luang. 

Jadi kesimpulannya, lakukan niatan berhenti merokok secara perlahan, tak perlu grusa-grusu atau terburu-buru. Semuanya adalah proses yang ditunjang dengan niat dan usaha yang sungguh-sungguh! Nah, selamat melaksanakan niat kamu dan nikmati saja prosesnya. Ok?

(#kentangbunder2blogspot/foto:istimewa)

No comments:

Post a Comment